NationNews

Majelis Taklim al Muhajirin Tanahsareal Bogor Gelar Program Tadabbur Alam

0

Bogor (OpiniNusantara) – Sejak musibah covid-19 menyapa bumi nusantara dan ditetapkan sebagai pandemic, praktis kegiatan Majelis Taklim mengalami kevacuman selama hampir satu setengah tahun. Aktivitas MT al Muhajirin Perum Taman Griya Kencana Tanahsareal Bogor seperti tadarus al Qur’an dialihkan ke rumah masing-masing jamaah, kajian kitab Safinatunnaja dan Pengajian Rutin Bulanan diistirahatkan terlebih dahulu demi kemaslahatan jiwa dan raga.

Menurut Mahmudah Noorhayati ketua MT al-Muhajirin menyatakan bahwa setelah terlampauinya masa darurat pandemic kiranya perlu membersihkan diri dan jiwa, serta energy-energi negative yang mungkin telah bersemayam di hati dan pikiran selama masa darurat tersebut.

“Sehingga dibutuhkan refleksi sekaligus refreshing bagi jamaah MT al Muhajirin yang alami kejenuhan dan membutuhkan penyegaran baik lahir maupun batin sebagai rasa syukur atas karunia Allah swt dengan sebuah program Tadabbur Alam”, jelas Mahmudah yang juga merupakan dosen tetap pada IAI Nasional La Roiba.

“Selain tujuan tersebut, program Tadabbur Alam yang diikuti 45 peserta jamaah aktif MT al-Muhajirin  dimaksudkan sebagai sarana pendalaman materi yang sudah dikaji. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat penerimaan dan pemahaman jamaah, serta mengetahui hasil dari rutinitas kehadiran di majelis taklim”, tambahnya.

Acara yang diselenggarakan pada tanggal 4 Januari 2022 di Danau Billabong Bogor dilepas oleh ketua DKM al-Muhajirin, Mardiyuwono. Bagi Mardi, begitu sapaannya berharap tadabur alam ini sebagai sarana  refresing bagi para jamaah.

Dengan tetap memakai masker, agenda diawali sholat Dzuha bersama, kemudian dilanjutkan dengan istighotsah, pendalaman materi, evaluasi kepengurusan juga ada permainan dan muhasabah. Tadabur Alam yang bertemakan “BERSAMA MERAJUT CINTA, ARUNGI SAMUDERA ILMU” ini diharapkan mampu menggugah kembali semangat bertholabil ilmi dan membangun chemistry antar jamaah sehingga terbangun kesolidan dalam satu komitmen membesarkan majelis taklim al Muhajirin, masih tutur Mahmudah yang juga berstatus sebagai dosen IAI Nasional Laa Roiba Bogor.

Para jamaaj cukup antusias mengikuti rangkaian acara yang ditutup dengan sesi photo bersama, menggemakan yel-yel Majelin Taklim, pembagian hadiah bagi jamaah berprestasi dan tukar kado antar jamaah.

Secara etimologi, istilah tersebut terdiri dari dua kata yakni majlis. Asal katanya jalasa dalam bahasa Arab yang artinya ‘duduk’. Majlis adalah bentuk kata tempat ism makan dari kata dasar ‘duduk’ tersebut. Sedangkan kata taklim berasal dari kata ta’lim adalah bentuk masdar yang berarti ‘pengajaran’. Asal katanya ‘allama. “Penggabungannya berarti tempat pengajaran,”.

Comments

Comments are closed.